INDONESIA CULTURE DAY 2010


Tinggal di luar negeri bukanlah hal yang melunturkan nasionalisme, tapi justru lebih meningkatkan kecintaan kita pada Indonesia khususnya pada aneka ragam budayanya yang membuat kita bangga menjadi orang Indonesia. Khususnya saat melakukan studi di Jepang, kita pun berkesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang.

Pada tanggal 14 november 2010 yang lalu, PPI Fukuoka didukung oleh KBRI Tokyo dan beberapa sponsor, berhasil menyelenggarakan acara Indonesia Culture Day 2010 bertempat di Fukuoka Shimin Kaikan. Acara tahunan ini merupakan kolaborasi penampilan seni tradisional Indonesia-Jepang yang hasil penjualan tiketnya sepenuhnya disumbangkan untuk pendidikan anak-anak Indonesia yang kurang mampu serta para korban bencana alam di indonesia. Tampil pada acara ini tim Tari Saman dari Aceh oleh mahasiwa Indonesia dan Jepang dari Asia Pacific University,  Tari Merak dari Jawa Barat oleh penari-penari Fukuoka, serta Tari Lenggang Nyai dari Jakarta yang juga dipersembahkan oleh para mahasiswa Indonesia dari Asia Pacific University, Oita-Ken.

Lalu dilanjutkan dengan penampilan musik angklung dari tim angklung PPIF yang merupakan kolaborasi mahasiswa Indonesia dari Kyushu University dengan Ragu-ragu Kai (Klub Lagu-Lagu yang beranggotakan orang Jepang) yang membawakan lagu Sekai ni Hitotsu Dake no Hana (SMAP), Bengawan Solo, serta lagu Yamko Rambe Yamko yang melibatkan penonton langsung, penampilan tim bedug Taiko dari Nishijin Daiko yang sangat menarik, pengumuman lomba pidato bahasa Indonesia dan ditutup dengan penampilan kolosal Tari Kecak hasil kolaborasi anggota PPIF dengan penari – penari profesional asal Fukuoka yang mengisahkan cerita klasik Ramayana yang sangat memukau.

Tidak kurang dari 50 performer datang dari Fukuoka, Kurume, Beppu, Oita turut berpartisipasi memeriahkan acara tersebut. Sekitar 300 penonton hadir memenuhi Event Hall yang berasal dari berbagai area, sebagian besar merupakan masyarakat Jepang dan Indonesia. Gemuruh riuh tepuk tangan serta ekspresi penonton yang begitu antusias di setiap mata acara menunjukkan serunya acara ini.

Pada ICD 2010 ini  diumumkan juga pemenang Lomba Pidato Bahasa Indonesia se-Kyushu-Okinawa kerja sama dengan bagian Pendidikan KBRI Tokyo yang telah diadakan pada pagi harinya ditempat yang sama. Tidak kurang dari 15 orang peserta warga negara Korea & Jepang dari seluruh wilayah Kyushu turut ambil bagian mengikuti lomba tersebut. Event yang sangat menarik ini diharapkan dapat semakin mengeratkan hubungan masyarakat Indonesia dengan Jepang khususnya di wilayah Fukuoka dan sekitarnya. Juara 1 Lomba ini dimenangkan oleh : BAE Hyun Ho asal Korea, Juara 2  KAWAKAMI Tomoki asal Jepang dan Juara 3 UEDA Keiko asal Jepang. (herpin)

Lomba Pidato Bahasa Indonesia untuk warga Jepang & asing se Kyushu-Okinawa 2010


Divisi pendidikan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Fukuoka bekerja sama dengan PPI korda Kyushu-Okinawa dan bidang Pendidikan KBRI Tokyo pada hari Minggu, 14 Nopember 2010 yang lalu, bertempat di gedung Fukuoka Shumin Centre Tenjin telah menyelenggarakan acara Lomba pidato bahasa Indonesia bagi warga negara Jepang maupun warga asing lainnya yang bermukim di wilayah Kyushu dan Okinawa.

Sebagaimana diketahui, di Jepang saat ini sudah begitu banyak masyarakatnya yang mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan umumnya mereka belajar bahasa Indonesia karena tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam tentang Indonesia, namun apresiasi terhadap kemampuan mereka dalam berbahasa Indonesia masih sangat terbatas.  Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan dasar diadakannya lomba pidato bahasa Indonesia yakni sebagai wadah bagi mereka untuk menunjukkan dan meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa Indonesia selain meningkatkan hubungan keakraban antar bangsa.

Acara lomba pidato yang diikuti peserta dari berbagai wilayah Kyushu ini dibuka tepat pada jam 10.00 pagi oleh pembawa acara Yaya Ramli, yang sekaligus juga membacakan susunan acara lomba hari itu.  Acara kemudian dilanjutkan oleh sambutan ketua PPI Fukuoka, bp. Hari Hendarto yang menjelaskan sedikit mengenai latar belakang dan sejarah bahasa Indonesia.  Acara berikutnya  adalah perkenalan anggota tim juri yang terdiri dari ibu Emi Helminda, ibu Fabiola K. Endou dan ibu Nita disertai dengan penjelasan mengenai kriteria penilaian untuk menentukan pemenang lomba ini. 

Diluar dugaan, ternyata begitu banyak peserta warga Jepang yang berminat untuk ikut lomba pidato ini, namun dilain pihak waktu penyelanggaraan lomba yang terbatas dari jam 10 sampai jam 12 siang, membuat pihak panitia akhirnya dengan sangat terpaksa membatasi jumlah peserta hingga 15 orang pendaftar pertama.

Akhirnya peserta lomba sesuai nomer undian masing – masing, satu persatu pun mulai menunjukkan kemampuannya berbicara dalam bahasa Indonesia dihadapan para juri dan hadirin lainnya.  Masing – masing peserta diberi waktu  5 menit untuk menyampaikan pidatonya ditambah 1 – 2 menit untuk menjawab pertanyaan yang dari tim juri. Semua peserta berusaha tampil maksimal, mulai dari pengucapan salam khas Indonesia hingga gaya berpakaian yang diusahakan  se “Indonesia” mungkin dengan menggunakan pakaian batik khas Indonesia.

Adapun nama – nama peserta yang ikut berlomba berikut dengan  judul pidatonya masing – masing  adalah  sebagai berikut :

  1. MIYAHARA TAIKI : Makanan Indonesia dan Jepang
  2. KOSUGI TOMOYA : Musik Indonesia dan Jepang
  3. MORITA WAKANA : Saya cinta Indonesia
  4. KAWAKAMI TOMOKI : Pasar mobil Jepang di Indonesia
  5. BAE HYUN HO : Indonesia, negara bisnis masa depan
  6. ASO YUYA : Apa itu kebahagiaan?
  7. AOKI ERINA : Keindahan dan daya tarik gamelan
  8. ADACHI KAORI : Cintaku pada Indonesia membawa kedamaian
  9. NAKAMURA FUMI : Bersama kita bisa
  10. SEONG YOOJIN : Pariwasata Indonesia
  11. SAKATA ATSUMI : Kunjungan ke Indonesia
  12. NAKANO WATARU : Kehidupan pedesaan di Indonesia
  13. OKU AKIO : Pertemuan saya dengan Indonesia
  14. UEDA KEIKO : Perjalanan spesial untuk saya
  15. MARIKO HATTA : Hutan kenangan

Setelah semua peserta selesai menyampaikan pidato nya masing – masing, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang diikuti dengan penyerahan sertifikat serta bingkisan cendera mata dan kenang – kenangan dari PPI Fukuoka bagi seluruh peserta.

Khusus untuk pengumuman juara pertama hingga ke tiga serta  penyerahan hadiah piala nya, dilaksanakan bersamaan acara Indonesia Culture Day yang diadakan pada siang harinya di lokasi gedung yang sama. Setelah mempertimbangkan berbagai kriteria, tim juri akhirnya sepakat menentukan pemenang lomba Pidato Bahasa Indonesia se Kyushu-Okinawa 2010 adalah sebagai berikut :

  • Juara 1  :  Bae Hyunho, pelajar APU, Oita
  • Juara 2  :  Kawakami Tomoki, pelajar APU, Oita
  • Juara 3  :  Ueda Keiko, pegawai kantor pemerintah, Fukuoka

Mungkin patut menjadi renungan kita bersama di  saat banyak selebritis di tanah air saat ini begitu berbangga – bangga dengan kemampuan dan logat bahasa asing nya yang ‘medok’, di Jepang  sendiri justru semakin banyak warganya berlomba – lomba berusaha menguasai bahasa Indonesia yang nota bene digunakan oleh lebih dari 260  juta pengguna dan merupakan bahasa urutan ke 7  terbanyak di pakai di seluruh dunia. 

Seperti yang disampaikan sang juara lomba Bae Hyunho,  “Mimipi saya adalah semua bangsa di dunia saling menguasai bahasa negara lain, sehingga semua orang bisa saling mengerti dengan baik.  Jika semua orang bisa saling mengerti, di dunia ini tidak akan ada lagi yang namanya perang.” (T)

BSOB dan ICD 2010, bentuk kepedulian Pelajar Indonesia di Fukuoka


Pada suatu hari pada tahun 2002 (8 tahun lalu), sesepuh PPIF (Persatuan Pelajar Indonesia Fukuoka) mempunyai sebuah inisiatif cemerlang. Kita di sini begitu beruntung mendapatkan beasiswa sehingga bisa kuliah dan menikmati fasilitas bagus. Namun, di sisi lain, banyak adek-adek yang masih kesulitan untuk membayar biaya sekolahnya. Oleh karena itu, apakah kita tidak bisa melakukan sesuatu untuk sedikit meringankan beban adek2 yang tidak lain tidak bukan adalah saudara sebangsa kita itu?? Dengan motivasi itulah, dibentuklah semacam badan kecil yang merupakan bagian dari PPIF yang bernama BSOB (Badan Semi-Otonomi Beasiswa).  http://www.bsob-ppifukuoka.org/en/ Continue reading

Acara BBQ dan Welcome Party anggota baru PPI Fukuoka periode Oktober 2010


Sabtu, 23 Oktober 2010, dibawah langit biru yang cerah di arena taman Odo saat jam menunjukkan tepat pukul 10.00 pagi, Keluarga Besar Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Fukuoka, seperti tradisi rutin di awal-awal semester sebelumnya, mulai menyulut api  pembakaran masal daging segar (alias barbecue) sebagai tanda dimulainya upacara penyambutan bagi para anggota-anggota barunya dan sekaligus ajang silaturahmi diantara warga PPI Fukuoka guna mempererat persaudaraan, senasib – sepenanggungan.  

Tempat yang dipilih kali ini, Odo-Park, ternyata merupakan  pilihan yang tepat. Lokasinya yang terletak persis di tepi laut gugusan Hakata Bay, di sisi dalam teluk terlindung oleh pulau Nokonoshima Island serta dibentengi oleh hamparan pemecah gelombang di sisi teluk membuat riak ombak yang sampai ke pantai terasa jinak bersahabat.

Sejauh mata melepaskan pandangan tampak bukit Ito di kejauhan dan gugusan Yacht yang terparkir rapi. Bukan hanya itu, taman pantai yang dibuka pertama kali tahun 1942 ini juga menjadi salah satu saksi sejarah invasi pasukan mongolia di tahun 1274 dan 1981 saat Jepang diperintah oleh Hojo Tokimune, seorang Shikken pada era Kamakura.

Pagi itu, Forecast di Fukuoka Airport menunjukkan suhu yang bersahabat, 23 celcius, dengan angin 1.6 m/s kearah Timur Laut. Meskipun sebelumnya sempat tampak dikejauhan  gugusan awan mendung Cumulus menutupi sepanjang lepas pantai Fukuoka namun perlahan gugusan awan tersebut berangsur- angsur hilang dan pada akhirnya langit kembali cerah dengan sinar matahari yang hangat dan bersahabat .

Api yang disulut  pada tumpukan arang di atas panggangan akhirnya berangsur berubah membentuk bara merah menyala. Tak berselang lama, sebanyak 6 buah panggangan Barberque yang disiapkan untuk acara hari itu pun siap digunakan untuk memanggang potongan – potongan daging ayam, sapi, kambing serta sosis dilengkapi dengan berbagai macam jenis sayuran  yang sudah disiapkan dan dibumbui malam sebelumnya. Dengan sigap dan cermat, tangan – tangan mulai bergerak mengipas, memanggang, membolak balik dan akhirnya mulai melahap potong demi potong daging yg telah masak.

Sekitar pukul 11.30 ,  acara  bakar membakar babak pertama sementara dihentikan untuk selanjutnya diisi dengan acara perkenalan para pelajar baru warga PPIF yang akan memulai studinya di periode bulan Oktober 2010 ini. Tercatat sebanyak 24 orang warga baru PPIF yang datang  di acara BBQ ini dan jumlah sebanyak itu pun ternyata belum mencakup semua anggota baru PPIF untuk periode kali ini karena masih ada beberapa  yang berhalangan hadir.

Acara perkenalan dan ramah tamah yang dipandu langsung oleh Ketua PPIF, Pak Hari Hendarto diselingi sejenak dengan pemaparan khusus mengenai perhelatan besar PPIF yang akan diadakan pada  bulan Nopember mendatang  yakni  Indonesian Culture Day (ICD), oleh koordinator nya, Pak Irwan, serta Lomba Pidato Bahasa Indonesia bagi warga Jepang se – Kyushu Okinawa, oleh koordinator nya, Mas Prapto.  Tidak ketinggalan Bendahara PPIF,  Pak Akmaludin serta Koordinator BSOB-PPIF, Mbak Lutfiana memaparkan mengenai  pengelolaan kas keuangan PPIF serta beasiswa tahunan sumbangan PPIF untuk pelajar kurang mampu di Indonesia.

Sesi acara perkenalan dan ramah tamah ini diakhiri dengan pembacaan doa bersama dipimpin oleh Ketua Muslim Fukuoka, Pak Budi Aryanto.  Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi wajib yang tidak pernah terlewatkan, yaitu foto bersama Keluarga Besar PPI Fukuoka dengan latar belakang pantai Odo.  Selesai acara foto bersama, acara BBQ – an babak ke dua pun dilanjutkan, kembali potongan – potongan daging, sosis serta berbagai macam irisan sayuran di panggang di atas perapian untuk selanjutnya di santap beramai – ramai.

Saat waktu menunjukkan Pukul 12.30, hadirin yang muslim melakukan sholat Dhuhur berjama’ah sebelum kemudian dilanjutkan dengan acara bebas. Sebagian besar memanfaatkannya dengan jalan – jalan menikmati keindahan taman Odo bersama teman ataupun keluarga. Bagi anak – anak berkesempatan pula untuk bermain pasir di pantai maupun berenang di laut.  Tidak ketinggalan acara  hunting foto oleh warga PPIF penggemar fotografi sementara sebagian sisanya tetap melanjutkan acara bakar membakar dan menyantap hidangan barberque.

Pukul 14.00 siang tepat,  irisan daging terakhir pun akhirnya habis terpanggang, dan selesai sudah acara BBQ – an dan Welcome Party hari itu yang dilanjutkan dengan acara bersih – bersih dan merapihkan kembali segala macam peralatan serta perlengkapan acara. Koordinator acara,  Arif  Widiatmojo mewakili seluruh panitia mengucapkan terima kasih atas antusiasme hadirin warga PPIF maupun para tamu dan undangan lainnya dalam acara  barbecue kali ini. Terima kasih khususnya disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan meluangkan baik  tenaga maupun waktunya mulai rangkaian persiapan demi persiapan, termasuk menyiapkan hidangan pendamping berupa kue – kue, minuman, maupun peraengkapan barberque dll oleh keluarga – keluarga warga Kashiihama, Shirohama, serta Najima dan sekitarnya yang dikoordinir oleh divisi Keputrian PPIF (Bu Ira Artilia dkk) dan Divisi Kesra (Pak Ginting, Pak Ilham dkk). Sementara itu, untuk urusan iris mengiris, motong memotong dan membumbui daging ucapan terima kasih disampaikan kepada keluarga – keluarga warga  Imajuku, yang dikoordinir oleh Pak Farouk Maricar, keluarga warga Iki-danchi dan sekitarnya oleh Mas Prapto, serta tak ketinggaln laskar – laskar Susenji yang dikomandani oleh Komandan Susenji, Pak Syahminan dan teman-teman PPIF di lingkungan Dormitory Ito. Arigatou Gozaimashita… !

 Selamat berjuang dalam menuntut ilmu, khususnya teman – teman warga baru PPIF semuanya…

PPI-Fukuoka, kita bersaudara….!! (AW)